Jumat, 25 Desember 2015

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MAKALAH 
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 
OLEH KELOMPOK 3 
ARI KISWARA 
AYU ASRIANI 
SARINA SAPUKAL





UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
T.A : 2013/2014
 

KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena penyertaan, bimbingan, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah “ Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan “ sebagai mana adanya untuk memenuhi tugas yang diberikan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis. 
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. 
Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan oleh karenanya, dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka kami menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. 

Luwuk, Maret 2015 
                                                                                                                                         
 Penulis 


BAB I PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Perkembangan (development) adalah proses atau tahapan progresif secara kualitatif pada aspek – aspek psikis dan fisik yang cenderung bersifat dinamis. Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan juga berkaitan dengan belajar khususnya mengenai isi proses perkembangan apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar. Disamping itu juga bagaimana sesuatu hal dipelajari. Suatu definisi yang relevan dikemukakan oleh Monks sebagai berikut: “perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang dinamis. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukkan tingkah laku apa yang menjadi actual dan terwujud. Dalam hal perkembangan ini banyak faktor yang mempengaruhinya. Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno sampai kini. Para ilmuwan juga memiliki ide-ide tentang aliran pendidikan. Pada makalah ini kami akan membahas factor – factor yang mempengaruhi perkembangan menurut beberapa pemikiran oleh para ahli. Diantaranya aliran nativisme, aliran empirisme, aliran konvergensi serta aliran kontemporer. 

Rumusan Masalah 
  1. Bagaimana Aliran Nativisme serta siapa saja pelopor Aliran Nativisme ? 
  2. Bagaimana Aliran Empirisme serta siapa saja pelopor Aliran Empirisme ? 
  3. Bagaimana Aliran Konvergensi serta siapa saja pelopor Aliran Konvergensi ? 
  4. Bagaimana Aliran Kontemporer serta siapa saja pelopor Aliran Kontemporer ? 

Tujuan Penulisan 
Setelah mengikuti diskusi ini, Mahasiswa diharapkan dapat : 
  1. Menjelaskan factor – factor yang mempengaruhi perkembangan menurut Aliran Nativime, Empirisme, Konvergensi dan Kontemporer 
  2. Menjelaskan Pelopor Aliran Nativime, Empirisme, Konvergensi dan Kontemporer Menjelaskan Perbedaan Aliran Nativime, Empirisme, Konvergensi dan Kontemporer 


BAB II 
PEMBAHASAN 
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN 
 
Aliran Nativisme 
Aliran ini ditokohi Schopen Hauwer (Jerman : 1788-1860) yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan dengan potensi - potensi yang sudah jadi, sehingga faktor pendidikan dan lingkungan tidak ada pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Tokoh lain seperti J.J. Rousseau seorang ahli filsafat dan pendidikan dari Perancis. Aliran ini berpendapat sekalipun diperlukan pendidikan, pendidikan tersebut hanya bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir. Hasil perkembangan anak tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Berdasarkan pandangan ini maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya maupun karena memang ditakdirkan demikian. Manakala pembawaannya itu baik, menurut aliran ini, pendidikan tidak dapat diubah dan senantiasa berkembang dengan sendirinya. (Sobur, 2003: 147). Pembawaan buruk dan baik ini tidak dapat diubah dari kekuatan luar. Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya - daya psikologis dan fisiologis yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang sampai pada titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada titik tertentu. Misalnya, seorang anak yang berasal dari orangtua yang ahli seni musik, akan berkembang menjadi seniman musik yang mungkin melebihi ke-mampuan orangtuanya, mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan orangtuanya. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia dalam teori Nativisme : Faktor Genetic adalah faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu bakat yang muncul dari diri manusia. Faktor Kemampuan Anak adalah faktor yang menjadikan seorang anak mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata karena anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Faktor pertumbuhan Anak adalah faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minatnya di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan anak itu normal maka dia akan bersikap enerjik, aktif, dan responsif terhadap kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mngenali bakat dan kemampuan yang dimiliki. 

Aliran Empirisme 
Tokoh aliran Empirisme adalah John Lock, filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632 -1704, Empire artinya pengalaman. Aliran empirisme berlawanan 180 ° dengan aliran nativisme, karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi dewasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman dan pendidikan yang diterimanya sejak kecil. Sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Pada dasarnya manusia itu bisa dibimbing apa saja menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya. Teori John Lock dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan tulisan yang digores oleh lingkungan. Faktor bawaan dari orangtua (faktor genetik) tidak dipentingkan. Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan (sosial, alam, dan budaya). Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor luar memegang peranan sangat penting, sebab pendidik menyediakan lingkungan pendidikan bagi anak, dan anak akan menerima pendidikan sebagai pengalaman. Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Tokoh lain dari aliran ini ialah David Hume (1711 - 1776 lahir di Edinburg Scotland. Hume seorang yang menguasai hukum, sastra dan juga filsafat. Misalnya: Suatu keluarga yang kaya raya ingin memaksa anaknya menjadi pelukis. Segala alat diberikan dan pendidik ahli didatangkan. 

Aliran Konvergensi 
Tokoh aliran Konvergensi adalah William Stem. la seorang tokoh pendidikan Jerman yang hidup tahun 1871 - 1939. Konvergensi berasal dari kata Convergative yang berarti penyatuan hasil atau kerja sama untuk mencapai suatu hasil. Aliran Konvergensi merupakan kompromi atau kombinasi dari aliran Nativisme dan Empirisme. Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan, dan kemungkinan -kemungkinan yang dibawa sejak lahir itu merupakan petunjuk nasib manusia yang akan datang dengan ruang permainan. Dalam ruang permainan itulah terletak pendidikan dalam arti yang sangat luas. Pendidik dari luar dapat menolong tetapi bukanlah ia yang menyebabkan perkembangan itu, karena ini datangnya dari dalam diri anak itu sendiri. Anak yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh lingkungan pendidikan yang baik akan menjadi semakin baik. Sedangkan bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan yang sesuai bagi perkembangan bakat itu sendiri. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak secara optimal jika tidak didukung oleh bakat baik yang dibawa anak. Dengan demikian, aliran Konvergensi menganggap bahwa pendidikan sangat bergantung pada faktor pembawaan atau bakat dan lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting. Hanya saja, William Stem tidak menerangkan seberapa besar perbandingan pengaruh kedua faktor tersebut. Sampai sekarang pengaruh dari kedua faktor tersebut belum bisa ditetapkan. Menurut teori konvergensi: Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan. Sebagai contoh : Anak dalam tahun pertama belajar mengoceh, baru kemudian becakap-cakap, dorongan dan bakat itu telah ada, di meniru suara-suara dari ibunya dan orang disekelilingnya. Ia meniru dan mendengarkan dari kata-kata yang diucapkan kepadanya, bakat dan dorongan itu tidak akan berkembang jika tidak ada bantuan dari luar yang merangsangnya. Dengan demikian jika tidak ada bantuan suara - suara dari luar atau kata - kata yang di dengarnya tidak mungkin anak tesebut bisa bercakap-cakap. 

Aliran Kontemporer 
Aliran yang terbaru yaitu kontemporer, yakni Teori pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa hendaknya menarik, merangsang siswa untuk berpikir dan guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna. Teori kontemporer yang bermunculan saat ini cukup banyak, di antaranya teori belajar sibernetik. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori Sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori sibernetik namun yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan menentukan bagaimana proses belajar akan berlangsung. Belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari. Tokoh teori ini Gage dan Berliner, Biehler, Snoman, Baine, dan Tennyson. Aplikasi teori ini, untuk mendukung proses pembelajaran dalam kegiatan belajar hendaknya menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang ingatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan bimbingan belajar, mendorong untuk kerja, memberikan balikan informatif, serta meningkatkan retensi dan alih belajar. 


BAB III 
PENUTUP 

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab – bab sebelumnya dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut : Perkembangan dipengaruhi oleh beberapa factor . beberapa diantaranya dijelaskan oleh Aliran – Aliran Aliran Nativisme adalah aliran yang berpendapat bahwa perkembangan kepribadian dan pendidkan setiap manusia hanya dipengaruhi oleh factor pembawaan lahir. Lingkungan dan pendidikan hanya bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir. Tokoh utama aliran ini Schopen Hauwer (Jerman : 1788-1860). Pelopor utama Aliran Empirisme adalah John Lock, filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632 -1704. Aliran empirisme berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi dewasa dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman dan pendidikan yang diterimanya sejak kecil. Pada dasarnya manusia itu bisa dibimbing apa saja menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya. Aliran Konvergensi merupakan kombinasi dari aliran Nativisme dan Empirisme. Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan, pendidikan serta kemungkinan - kemungkinan yang dibawa sejak lahir itu merupakan petunjuk nasib manusia yang akan datang. Tokoh aliran Konvergensi adalah William Stem. la seorang tokoh pendidikan Jerman yang hidup tahun 1871 - 1939. Aliran kontemporer merupakan teori pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa yang diharapkan menarik, merangsang siswa untuk berpikir dan guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna. Salah satu teorinya adalah teori belajar sibernetik yang menenekankan belajar adalah proses pengolahan informasi. Tokoh teori ini Gage dan Berliner, Biehler, Snoman, Baine, dan Tennyson. 

Saran 
Pembawaan tidak akan berkembang dengan baik manakala tidak ada dukungan pendidikan dan atau lingkungan. Sebaliknya pendidikan dan atau lingkungan tidak akan berlangsung dengan baik manakala pada diri anak tidak ada pembawaan yang mendukungnya. Dari pembuatan artikel ini saya menyarankan pada pembaca untu memberikan masukan atau kritik dan saran yang bersifat membangun untuk yang lebih baik lagi kedepan. 


DAFTAR PUSTAKA 

http://asyamforex.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html http://julaiha.blogspot.com/2011/11/aliran-konvergensi.html 
http://burhanuddinafid.blogspot.com/2013/11/aliran-nativisme.html http://masdiloreng.wordpress.com/2009/03/empiriseme 
http://anshar.blogspot.com/2012/06/filsafat-kontemporer.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar